
Makan Marlboro bakar
Kami memejamkan mata sekira pukul 01.00 WIB dinihari. Tak terasa, rekan-rekan saya sudah pada ribut ingin berenang. Mau tak mau walaupun mata masih enggan terbuka, saya keluar tenda. Dan,… saya melihat pemandangan yang cukup indah. Sebuah laguna dengan airnya yang hijau. Ketika rekan-rekan saya mengajak saya menaiki tebing untuk melihat pemandangan, saya menolak. Karena sandal saya sudah saya buang di hutan semalam dan kondisi kaki saya yang robek lumayan parah tergores karang dan tunggak. Saya cukup membakar sosis untuk sarapan saja. Melihat saya membakar sosis, rekan-rekan saya langsung berlarian turun. Takut nggak kebagian mungkin..

Sebatang rokok, pengusir dingin
Godaan untuk berenang mulai menjalar. Tanpa tunggu waktu, kami langsung menceburkan diri ke laut. Tepat pukul 09.30 WIB kami berkemas dan bersiap kembali ke teluk Semut untuk menanti kapal jemputan. Kami berangkat dengan energi tinggal separuh. Kami hanya berharap pada galon air yang kami tinggal di hutan semalam. Melewati jalan yang kami lalui semalam, saya hanya bisa geleng-geleng kepala. Kok bisa ya, rekan saya memikul galon air dengan kondisi jalan mematikan (penuh karang tajam dam kayu tajam) dalam kondisi super licin dan gelap gulita dan sampai sejauh itu.. HEBAT..!! Apalagi dengan telanjang kaki..!!

Melongo, karena galonnya hilang!!
Setelah sampai dimana kami semalam menaruh galon air, kami hanya bisa melongo… Ya, galonnya HILANG!! Saya hanya bisa terbayang-bayang segelas es batu yang digerojog dengan Coc*-Col* (sebuah produk softdrink dengan iklan Brrr..). Maklum, semalam saya hanya minum 2 teguk air. Dan Pagi ini, saya tidak minum air sama sekali. Dengan perjalanan yang melelahkan, kami hanya minum 2 teguk air. Sekali lagi, kami hanya bisa melongo…

Menanti jemputan di Teluk Semut

Diatas Kapal
Karena haus, kami ingin cepat sampai di Teluk Semut, agar bisa cepat minum sepuasnya. Tepat pukul 11.00 WIB, kami sampai di Teluk Semut dan beberapa saat kemudian setelah salah seorang rekan saya menelepon pemilik kapal, kapal penjemput tiba.

Di depan Pos Perhutani
Tiba di pantai Sendang Biru, kami langsung balas dendam. Tiap orang menghabiskan 3 botol softdrink!! Saking hausnya. Setelah minum dan haus hilang, kami kembali melapor ke pos penjagaan Perhutani bahwa kami sudah kembali dengan selamat. Kami menumpang mandi dan buang air disana. Setelah mengucapkan banyak terimakasih kepada penjaga pos tersebut, kami berenam langsung tancap gas pulang. LELAHNYA…!!
Tinggalkan Balasan